Loading...
Logo Umrotix

Harus Tahu: Sunnah Umroh

harus tau sunnah umroh

Umroh bisa dikatakan sebagai haji kecil, karena tata cara pelaksanaan ibadah umroh juga dilakukan pada saat berhaji.

Dalam menjalankan ibadah umroh ada rukun yang sifatnya wajib, yaitu niat Ihram, Thawaf, Sai, Tahalul dan Tertib. Rukun umroh ini bila ditinggalkan menjadikan umroh tidak sempurna dan tidak dapat diganti dengan denda atau dam.

Selain rukun yang wajib ada juga yang disunahkan. Sunah dalam ibadah umroh menjadi amalan penyempurna bagi pelaksanaan keseluruhan ibadah umroh, yang bila dikerjakan akan mendapat pahala.

Sunnah Umroh

Meskipun amalan sunah dalam umroh bila tidak dikerjakan tidak akan mendapat dosa dan tidak perlu diganti dengan denda, namun ada baiknya kita mengetahui sunnah-sunnah umroh, agar ibadah umroh kita sempurna.

1. Mandi saat ihram

Sebelum berangkat menuju Miqat dan berihram, mulailah dengan membersihkan diri seperti mandi junub atau mandi wajib untuk menghilangkan hadas. Ini berlaku juga untuk perempuan yang sedang haid atau nifas.

Setelah mandi sebelum mengucapkan niat ihram, pakailah wangi-wangian yang terbaik. Untuk laki-laki disunahkan mengusap minyak wangi ke bagian-bagian tubuh, misalnya ke rambut dan jenggot. Bagi wanita dibolehkan memakai wewangian yang tidak nampak baunya. Jangan mengusapkan minyak wangi ke pakaian ihram. Jika pakaian ihram terkena minyak wangi maka cucilah. Lanjutkan dengan berwudhu.

2. Berihram

Ingat ya, Sahabat Umrotix, sesudah melafalkan niat ihram tidak diperbolehkan lagi memakai minyak wangi di badan maupun di pakaian.

Untuk laki-laki, pakaian ihram berupa dua lembar kain putih. Satu lembar berfungsi sebagai sarung dipasang melilit mulai pinggang sampai bawah lutut. Lembar lainnya dijadikan selendang penutup pundak, diselempangkan mulai dari bahu kiri ke bawah ketiak kanan. Tidak boleh mengenakan celana, kemeja, tutup kepala, dan juga tidak boleh menutup mata kaki.

Sedangkan pada wanita disyari’atkan untuk menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, sehingga tidak dibenarkan memakai cadar/niqab (penutup wajah) dan tidak dibolehkan memakai sarung tangan. Disunahkan memakai pakaian yang berwarna putih, memakai kaos kaki dan sepatu yang tidak bertumit dan terbuat dari karet.

Setelah memakai pakaian ihram, hendaklah berniat masuk dalam manasik (berihram) dengan mengucapkan, “Labbaik allahumma ‘umrah” -- Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah, untuk menunaikan ibadah umrah.

3. Melantunkan talbiyah

Talbiyah adalah bagian dari syiar haji atau umrah, diucapkan ketika ihram hingga saat memulai thawaf.

Jumhur atau mayoritas ulama menilai bahwa hukum ucapan talbiyah adalah sunnah muakkad, yang jangan sampai ditinggalkan. Menurut madzhab Imam Ahmad, hukum semua qoul (ucapan) dalam manasik haji adalah sunnah.

‘Abdullah bin ‘Umar menuturkan bahwa talbiyah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah,

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ.لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ.إِنَّ الحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالمُلْكُ.لاَ شَرِيْكَ لَكَ

Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syariika laka labbaik. Innalhamda wan ni’mata, laka wal mulk, laa syariika lak

Aku menjawab panggilan-Mu ya Allah, aku menjawab panggilan-Mu, aku menjawab panggilan-Mu.

Tiada sekutu bagi-Mu, aku menjawab panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kekuasaan hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu.

Nafi’ mengatakan bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar menambah lafazh talbiyah,

لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ بِيَدَيْكَ لَبَّيْكَ وَالرَّغْبَاءُ إِلَيْكَ وَالْعَمَلُ

Labbaik labbaik wa sa’daik wal khoiru biyadaik war roghbaa-u ilaika wal ‘amal

Aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu dengan senang hati. Segala kebaikan berada di tangan-Mu. Segala harapan dan amalan hanya untuk-Mu).”

| HR. Bukhari dan Muslim).

Ketika bertalbiyah, laki-laki disunnahkan meninggikan (mengeraskan) suara. Adapun wanita diperintahkan untuk tidak mengeraskan bacaan talbiyah kecuali untuk didengar sesama teman di sebelahnya.

4. Al-idhthibaa’ pada saat thawaf

Al-Idhthiba’ yaitu melilitkan kain ihram ke bagian pundak kiri dan membiarkan pundak kanan terbuka melewati bagian bawah ketiak kanan dalam semua putaran thawaf. Sunnah ini khusus bagi laki-laki.

Setelah selesai melakukan tujuh kali putaran thawaf, tutup kembali kedua pundak dengan kain ihram.

Selain sunnah-sunnah umroh di atas, ada banyak amalan sunnah lain yang dapat kita lakukan selama berada di Tanah Suci dalam rangka umroh. Insya Allah Umrotix akan membahasnya di lain artikel.

Wallahu a'lam bishshowwab. (Umrotix/NC)